Selasa, 16 November 2010

FF ONE SHOT / YOU ARE THE LAST FOR ME

Cast :

Shim Changmin

Lee Yoo Eun

Cameo :

Lee Jin Hi

Kim Yoona

Lee Donghae

Langit begitu biru,terlihat begitu cerah walau tak terlalu panas.Ini adalah hari pertama musim dingin yang sangat dingin.Seorang pria tampan bernama Changmin bersiap-siap untuk pergi ke sekolah hari ini.Tampak dia sedang memakai seragamnya untuk menutupi tubuh putihnya yang bercahaya ketika sinar matahari menyinari tubuh putih itu.Setelah merapikan rambut pendeknya dan memakai jaket yang cukup tebal,dia mengambil tas dan bersiap untuk berangkat. Sebelum berangkat,dia memandangi foto seorang gadis cantik sedang tersenyum bahagia yang terpajang di dinding kamarnya.

“Jin Hi ah...temani langkahku hari ini.aku yakin kau selalu bersamaku,walau kau telah ada di surga. Jin Hi ah,Saranghae !” Kata Changmin dan mencium photo tersebut.Setelah itu dia tersenyum dan meninggalkan kamarnya.

Dia tampak bahagia hari ini.Lantunan lagu bahagia terlontar dari bibirnya seraya mengiringi langkahnya pagi ini.Tak lupa dia mampir ke restoran milik keluarga Lee untuk membeli camilan pengganjal perutnya. Dia bertemu dengan pemilik restoran yang sangat tampan,yang selalu tersenyum dan baik padanya.

“Donghae Hyung,apa pesananku sudah kau siapkan ?” tanya Changmin yang baru saja masuk ke dalam restoran.
“tentu saja ! itu sudah aku siapkan di meja !” Jawab Donghae
Changmin mengambil kotak makanannya dan “ Hyung,minggu depan ikut aku ke makam Jin Hi ya ? minggu depan adalah hari ulang tahunnya,bukan ?” Ajak Changmin
“Hmm..aku tak bisa janji.jika nanti tak terlalu banyak pelanggan,aku akan ikut bersamamu”
“Oke Hyung ! aku pergi dulu” changmin berlari keluar dari restoran tersebut.

Changmin terus tersenyum bahagia.Dia merasa bahwa Jin Hi,selalu ada disampingnya dan akan terus menemani langkahnya.Walau masih ada rasa penyesalan di dalam hatinya untuk Jin Hi. Tiba di sekolah,dia langsung masuk ke kelasnya dan duduk di tempat duduknya.Dia menatap bangku kosong di sebelahnya. Itu adalah bangku yang ditinggalkan Jin Hi sejak setahun yang lalu.Bel tanda masuk pun berbunyi dan wali kelas pun memasuki kelas.Setelah memberi salam,sang guru memperkenalkan seorang murid baru pada mereka.

“Anak-anak,ada anak baru di kelas kita...Yoo Eun,masuklah!” Kata sang guru sambil mempersilahkan gadis itu masuk.

Tampak gadis cantik berambut panjang hitam dan berkuncir 2 masuk ke dalam kelas. Gadis itu menunduk dan...

“ nan Lee Yoo Eun imnida,Bangapsumnida” Ucap Yoo Eun di depan kelas.
Changmin terkejut saat melihat wajah Yoo Eun,dia terus bergumam “Jin Hi ah!”.Dia dalam hati Changmin muncul sebuah kebingungan yang sangat besar,karena gadis yang bernama Yoo Eun tersebut memiliki senyum dan wajah yang sama dengan Jin Hi.Dia masih terdiam tak percaya akan apa yang dilihatnya saat ini.Sang guru pun menyuruh Yoo Eun duduk di sebelah Changmin yang memang sejak setahun lalu menjadi bangku kosong.Dengan senyuman ramah,Yoo Eun menyapa Changmin teman barunya.Namun senyuman itu tidak dibalas sama sekali oleh Changmin.Bahkan Changmin tak mau mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Yoo Eun.Sikap Changmin berubah 180 derajat hari itu.Yoo Eun hanya bisa menerima perlakuan itu dengan sabar.

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Tak terasa seminggu sudah,Yoo Eun mengenal sosok Changmin yang dingin padanya. Namun sesuatu yang tak terduga terjadi. Setiap detik,setiap menit pandangan Yoo Eun tak pernah lepas dari wajah Changmin yang menurutnya bagai seorang Dewa baginya. Panah asmara pun sudah menancap kuat di hati Yoo Eun walaupun Changmin tak mengetahui hal itu.Setiap saat dia tak henti-hentinya mengagumi sosok Changmin. Suatu hari......

“ Minggu depan ada Tes Tengah Semester bagi kalian.Jadi mulai sekarang kalian belajar yang rajin.” Ucap sang guru yang ada di depan kelas
“ Ne,Songsaenim !” Jawab serentak semua murid.
“Oh iya...saya hampir lupa.Tugas kalian di rumah adalah kerjakan soal matematika bab 3 latihan 1-3.kerjakan secara kelompok.Kelompoknya dengan teman sebangku kalian.3 Hari lagi dikumpulkan.”
“Ne Songsaenim”
“Ya suah sekarang kalian boleh pulang ! Selamat siang.” Guru pun meninggalkan kelas.

Changmin dan Yoo Eun membereskan buku-bukunya ke dalam tas.Ketika Changmin mulai berdiri,tangan Yoo Eun menggengam erat tangannya.

“Chakamanyeo” Changmin pun menghentikan langkahnya tadi dan tetap berdiri namun tak menatap wajah orang yang mengajaknya bicara
“Changmin ah,apa kau bisa mulai kerja kelompok hari ini ?” Tanya Yoo Eun
“Aniyo..! Hari ini aku harus pergi ke suatu tempat !”Jawab Changmin singkat dan beranjak pergi dari tempatnya
“Kalau besok ? apa kau bisa ?” Changmin menghentikan langkahnya dan berbalik menatap wajah orang yang mengajaknya bicara.
“Terserah kau saja !” jawab Changmin singkat lalu pergi meninggalkan kelas
“Ada apa sich dengannya ? sejak kemarin tak suka padaku.kenalan saja belum,sudah tak suka !! Tapi,aku benar-benar suka gayanya ! Lihat saja aku pasti bisa menaklukkanmu !” kata Yoo Eun dengan sangat percaya diri.

Changmin terus berjalan menuju sebuah tempat yang sangat penting baginya. Dia tak lupa membeli bunga yang telah dirangkai dengan indah untuk orang yang akan ditemuinya hari ini. Dia terus mencium bau wangi bunga yang sedang dipegangnya sekarang. Harum semerbak yang keluar dari bunga itu membuat Changmin merasa tenang dan bahagia. Sesaat kemudian dia merogoh saku celana panjangnya dan mengambil sesuatu. Dipandanginya handphone yang ada dalam genggaman,tertera tulisan “message from Lee Donghae”. Dia membuka pesan itu dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Beberapa menit kemudian dia sampai di sebuah tempat yang dipenuhi nisan. Dia berjalan mencari sesuatu dan akhirnya dia kini telah berdiri di sebuah nisan yang terukir nama “Lee Jin Hi”. Dia duduk berjongkok di hadapan nisan tersebut. Setelah meletakkan bunga yang dibawanya,dirangkaikan tangannya seraya memejamkan kedua matanya yang bercahaya. Dipanjatkannya do’a-do’a untuk orang yang ia kasihi itu. Seperti biasa,setelah berdo’a dia selalu menceritakan masalahnya di tempat itu. Dia percaya bahwa gadis yang ia kasihi itu selalu ada untuknya dan selalu mendengarkan masalahnya walaupun dia sudah ada di surga.

“Jin Hi ah,maafkan aku ! aku tak membawa bunga mugunghwa hari ini.karena ini sudah lewat bulan agustus,jadi tak ada bunga mugunghwa yang tumbuh dimanapun. Sebagai gantinya aku membawa bunga mawar merah yang cantik ini. Kau tahu,mawar merah adalah lambang cinta. Ini adalah lambang betapa tulusnya cintaku padamu. Hari demi hari telah kulewati. Entah mengapa ketika aku menatap wajah gadis itu,aku menjadi sangat rindu padamu. Senyumanmu,wajahmu, suaramu,bagaimana kau marah dan semua tingkah lakumu,aku rindu semua itu. Juga segala penyesalan yang telah berangsur menghilang,kini kembali lagi dalam hatiku. Aku sangat membenci gadis itu. Kenapa dia harus memiliki wajah sepertimu ?. Apakah ini adalah hukuman darimu untukku yang dulu meninggalkanmu ?. Jin Hi ah,apa kau mendengarku saat ini ?!. Aku selalu merasa bahwa kematianmu adalah karena diriku. Aku benar-benar menyesal sekarang. Tolong hentikan hukuman ini ! Aku mohon !” Changmin menangis sejadi-jadinya di depan nisan itu. Sang langit seperti menjawab curhatan Changmin pada Jin Hi. Butiran-butiran salju turun dari langit seakan mengiringi tangisan Changmin saat itu. Changmin pun segera berdiri dan berlari menjauh dari tempat itu,namun dia tetap menangis. Dia terus berlari hingga sampai ke rumahnya. Di bukanya pintu rumah,dia masuk dan berjalan menuju lantai atas. Perasaannya sangat kacau saat itu,hingga dia tak mendengarkan panggilan Eomma tercintanya. Ditutup rapat pintu kamarnya,diambilnya sebuah pigora yang terpajang di meja belajarnya dan direbahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Dia memeluk foto itu sambil menangis dan akhirnya terlelap tidur.

Keesokan harinya,seseorang datang ke rumahnya. Mengganggu sabtu damai Changmin. Dibukanya pintu rumah,terlihat sesosok gadis cantik dengan mini dress merah dan jaket tebal serta memakai sepatu boot merah. Rambutnya yang terurai tampak bercahaya terkena sinar matahari pagi itu. Changmin terbelalak melihat gadis itu dan mulutnya sedikit bergumam memanggil nama seseorang.”Jin Hi !” kata Changmin

“Annyeong ! apa kau melihatku ?” Kata gadis itu sambil menyunggingkan senyuman pada Changmin.
“Ah.. ternyata kau ! Sedang apa kau di depan rumahku ?” Kata Changmin dingin
“Aku kesini untuk mengerjakan tugas,apa kau lupa ?” Jawab gadis itu dengan sedikit cemberut.
“Oh..bahkan aku lupa dengan tugasku !” Changmin menjawab dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
“Ya !! apa aku boleh masuk ? aku kedinginan !” Pinta sang gadis
“Masuklah Yoo Eun !” Changmin mempersilahkan Yoo Eun masuk. Rumahnya terlihat sepi. Jelas saja, ayah dan ibu Changmin adalah orang yang sibuk. Mereka lebih suka di kantor daripada di rumah. Changmin adalah anak satu-satunya yang selalu kesepian jika orang tuanya tidak ada di rumah. Namun semenjak dia bertemu Jin Hi,kesepian itu berangsur hilang. Karena Jin Hi selalu bisa membuatnya bahagia. Kebahagian itu berangsur hilang sejak kepergian Jin Hi yang sangat ia kasihi.

Setelah mengantar Yoo Eun ke kamarnya,Changmin turun ke bawah untuk mengambil minuman. Yoo Eun menatap kamar Changmin yang tertata rapi dan termasuk sangat bersih bagi ukuran laki-laki. Ditelusuri setiap sudut kamarnya,dibaca setiap buku yang terlihat sangat menarik dari rak buku. Namun ketika ia sampai di meja belajar Changmin,didapatinya sebuah pigora yang tergeletak begitu sajadan tak terpajang.

“kenapa pigora ini tidak dipajang. Digeletakkan seenaknya saja ! “ Yoo Eun menyentuh ujung pigora itu dan hendak memajangnya di meja itu. Pintu kamar perlahan terbuka,tangan Yoo Eun perlahan mengangkat pigora itu. Sedikit lagi foto itu akan terlihat jelas oleh Yoo Eun dan....

“JANGAN SENTUH !” Yoo Eun meletakkan foto itu kembali ke posisi semula. Changmin meletakkan nampan yang ia bawa tadi. Dia melangkah dan menatap Yoo Eun penuh amarah .

“ Siapa yang menyuruhmu untuk menyentuh barang-barangku ?” Tanya Changmin dengan amarah yang meluap-luap.

“Aku..aku..aku hanya ingin memajang foto itu ! akan terlihat bagus jika pigora itu tak tergeletak begitu saja.” Jawab Yoo Eun dengan sedikit ketakutan.

“Kuperingatkan kau !(menunjuk ke arah wajah Yoo Eun) Jangan sekali-sekali menyentuh apapun yang menjadi milikku.Kau itu tidak tahu segalanya tentang diriku,jadi jangan coba-coba menyentuh apapun yang menjadi milikku” Changmin terus menatap dengan penuh amarah.

“ya memang aku tak tahu apapun tentangmu ! Sejak pertama kali kita bertemu,kau tak pernah menganggapku ada disampingku.Kau itu acuh padaku ! aku heran kenapa kau bisa begitu membenciku padahal kita belum saling kenal” Jawab Yoo Eun dengan meninggikan nada suaranya.

“Ya memang aku tidak suka padamu !! Kini kau mengetahuinya,Sekarang apa yang ingin kau lakukan ? Menangis seperti anak kecil ?.Jika kau ingin menangis,pulanglah dan katakan pada ibumu bahwa aku memarahimu.” Changmin sedikit mengejek wanita dihadapannya

“Aku tak akan menangis karena hal seperti itu.Aku ingin kita bertanding saat Tes Tengah Semester nanti.Siapa yang mendapat ranking 1,dia boleh meminta apapun pada yang kalah. Apa kau mau ?” Jawab Yoo Eun

“Baiklah.aku menerima tantanganmu ! tapi kuperingatkan sekali lagi,aku ini selalu menjadi juara 1 di kelas.Jadi aku yang akan menang dalam pertandingan ini !” Jawab Changmin dengan percaya diri.

“Kita lihat saja nanti !” Yoo Eun mengambil tasnya dan melangkah pergi dari kamar Changmin dengan meninggalkan tugas-tugas yang seharusnya ia kerjakan. Dalam perjalanan,dia bergumam,”Huh..sombong sekali pria itu ! kupastikan kau akan bertekuk lutut dihadapanku jika nanti aku yang menang. Aku harus belajar keras mulai dari sekarang ! Hwaiting !”

Setiap hari Yoo Eun belajar sangat keras demi mengalahkan Changmin. Dia selalu belajar hingga larut malam dan tak mengenal waktu. Di sekolahpun,dia selalu membaca buku dan setia mendengarkan gurunya. Berbeda dengan Changmin yang tak terlalu memikirkan tantangan itu. Dia belajar seperti biasa dan tak ada niat mengalahkan Yoo Eun.

Hari demi hari,Tes pun terlewatkan. Persaingan antara Changmin dan Yoo Eun terasa semakin seru. Yoo Eun sangat yakin dapat mengalahkan Changmin yang selalu mendapat juara pertama di kelasnya. Hari pengumuman hasil pun tiba. Wali kelas masuk dan mulai membacakan hasil dari tes tengah semester. Yoo Eun dengan tegang,menunggu hasil kerja kerasnya selama ini. Sedangkan Changmin bersikap tenang seperti biasanya. Sang guru pun mulai mengumumkan hasilnya. Nama Yoo Eun disebut oleh sang guru,dia pun menjadi tambah tegang.Dan....

“Lee Yoo Eun ! kau benar-benar pintar...selamat kau mendapat...”

Yoo Eun memejamkan matanya serta menutup telinganya.Dia tak kuat mendengar lanjutannya.Beberapa detik kemudian dia mendengar, “Juara ke dua !”.Dia membuka matanya dan merasa tak percaya akan semua ini. Sang guru pun melanjutkan tugasnya di depan kelas.

“Changmin ah ! Selamat..kau menjadi juara 1 untuk kesekian kalinya !” Ucap sang guru. Changmin tersenyum dan menatap gadis disampingnya dengan tatapan yang sedikit membuat Yoo Eun sedikit sebal.

“Mulai besok,liburan musim dingin akan dimulai. Bersenang-senanglah tapi jangan lupa belajar.Baiklah,sekarang kalian boleh pulang !” Gurupun meninggalkan ruang kelas. Yoo Eun berdiri membawa tasnya dan akan melangkah pergi.Namun langkahnya terhenti oleh sebuah suara.

“Sepertinya aku yang menang !” kata Changmin tanpa menatap Yoo Eun sedikitpun

Yoo Eun berbalik dan menatap tajam ke arah Changmin, “ Lalu kau mau apa ?”

“Apa kau lupa perjanjian kita?.Yang kalah harus menuruti yang menang.” Changmin berdiri dan menatap Yoo Eun

“Kau harus berkencan denganku mulai hari ini selama 2 minggu !” Kata Changmin dengan sedikit smirk dari bibirnya.

“MWO ?!! Apa kau gila ?” Mata Yoo Eun terbelalak mendengar permintaan Changmin. Dia tak percaya bahwa pria dingin itu akan mengajaknya berkencan.Walaupun ada rasa tak percaya namun dalam hati Yoo Eun,dia sangat senang. Karena dia bisa dekat dengan Changmin dan bisa lebih mengenal Changmin.

“Kenapa diam saja ? ayo kita pulang ! Kau harus berkencan denganku mulai hari ini !” Changmin mengambil tasnya dan menarik tangan Yoo Eun. Mereka berdua pun pergi bersenang-senang bersama.

Hari demi hari mereka lalui berdua. Liburan yang menyenangkan mereka isi dengan berjalan-jalan mengunjungi tempat yang menarik. Taman bermain,Kuil serta tempat-tempat menarik lainnya telah mereka lewati. Jarak diantara mereka pun mulai hilang. Changmin pun mulai terbiasa dengan Yoo Eun yang selalu berada disampingnya. Sikapnya pun mulai berubah pada Yoo Eun dan perasaan asing mulai tumbuh dalam hatinya. Suatu malam yang begitu dingin,salju turun begitu lebat malam itu. Sebuah mobil hitam berhenti di depan pagar rumah Yoo Eun. Dari mobil,keluar sesosok pria berlari menuju pintu sebelahnya. Pria itu membuka pintu mobil,dan keluarlah seorang gadis cantik dari dalam mobil.Mereka berdua berjalan menuju pagar. Dan...

“ Changmin ah,Gomawo telah mengantarku !” ucap sang gadis

“Ne...aku sangat bahagia hari ini ! besok aku akan menjemputmu lagi..” jawab Changmin sambil menatap wajah gadis itu.

“Hum...sudah malam,cepatlah pulang ! saljunya semakin lebat !” Kata sang gadis pada pria dihadapannya yang terus melihat kearah rambut gadis itu.

“Yoo Euni,ada salju di rambutmu !” Changmin mengambil salju dari rambut Yoo Eun. Sesaat kemudian,mata mereka pun bertemu. Changmin menatap lekat wajah cantik gadis yang ada dihadapannya saat ini. Yoo Eun melangkah mundur ketika Changmin mendekat ke arahnya hingga akhirnya,tubuh Yoo Eun benar-benar terpojok oleh Changmin. Yoo Eun menatap wajah Changmin yang sedari tadi terus menatapnya.

Setelah lama menatap wajah Yoo Eun,Changmin pun mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Yoo Eun. Dengan cepat,Yoo Eun memejamkan kedua matanya. Salju turun semakin lebat malam itu dan dinginnya semakin menusuk tulang. Beberapa senti lagi bibir mereka akan saling bertaut,sedikit lagi dan.......”Hatcih”. Yoo Eun bersin dan membuat Changmin menjauhkan wajahnya dari Yoo Eun.

“ Yoo Euni,apa kau kedinginan?” Tanya Changmin sedikit khawatir

“ Aniyo...aku tidak apa-apa ! hatcih !” Jawab yoo Eun dengan sedikit bersin.

Changmin melepaskan jaket dan syal yang dipakainya. Dia kenakan jaketnya ke tubuh Yoo Eun dan dikalungkan syalnya di leher Yoo Eun. Changmin tersenyum sedangkan Yoo Eun hanya dapat menatap dengan wajah keheranan.

“ Sudah hangat kan sekarang ! jadi kau tak akan sakit” kata Changmin sambil menyunggingkan senyuman termanisnya pada Yoo Eun

“Tapi...Changmin ah..apa kau nanti tidak kedinginan ? Kau hanya memakai Kaos tipis sekarang.Lebih baik jaket ini kau pakai saja” Dengan nada sedikit memaksa dari mulut Yoo Eun

“Aniyo..pakailah saja ! Aku tak mau kau sakit. Ya sudah aku pulang dulu.sampai jumpa besok” Changmin berbalik dan berlari menuju mobilnya. Akhirnya mobil itu melaju pergi meninggalkan Yoo Eun yang masih berdiri di tempatnya.Karena salju yang turun semakin lebat,dia pun segera masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju ke kamarnya. Di peluknya jaket Changmin dan dia terus mencium harum parfum Changmin yang melekat pada jaket itu. Dia tersenyum-senyum sendiri di kamar,perasaannya sungguh bahagia hari ini. Diingat-ingatnya terus kejadian beberapa jam yang lalu. Hatinya semakin berdebar-debar jika semakin diingat-ingat..Dia berguling-guling kegirangan di tempat tidurnya.

“Andai saja tadi aku tidak bersin..pasti...Ah..Changmin ah,kau benar-benar membuatku gila”

“Hatcih ! sepertinnya ada yang memanggilku. Ah sudahlah,mungkin hanya perasaanku saja.(melihat kalender).Haish..aku lupa kalau aku harus ke makam Jin Hi besok ! baiklah,pagi-pagi sekali aku akan mengunjunginya” Gumam Changmin lalu beranjak ke tempat tidurnya.

Keesokkan harinya,Yoo Eun berencana membuat kejutan untuk Changmin. Dia berangkat pagi-pagi ke rumah Changmin dengan membawa sekotak makanan yang khusus dia buat untuk Changmin.Namun ketika dia akan sampai di rumah Changmin,dia melihat Changmin keluar dari rumahnya. Yoo Eun mengurungkan niatnya untuk menyapa Changmin. Dia melangkah mengikuti Changmin dari belakang. Dilihatnya Changmin masuk ke sebuah toko bunga. Beberapa saat kemudian,Changmin keluar dengan membawa serangkai bunga ditangannya. Yoo Eun semakin penasaran dengan apa yang akan dilakukan Changmin pagi itu.

Setelah lama mengikuti langkah Changmin,akhirnya dia tiba di sebuah areal makam. Dia pun mengikuti Changmin yang sudah masuk ke dalam makam itu. Saat Changmin berhenti di sebuah nisan,dia pun segera bersembunyi dibalik pohon dekat nisan tersebut. Dilihatnya wajah Changmin yang sangat tenang ketika sedang memanjatkan do’a. Dia tak pernah melihat wajah Changmin yang ada dihadapannya. Dilihatnnya nisan makam itu. Terukir nama Lee Jin Hi pada nisan indah itu. Yoo Eun segera berlari sebelum Changmin membuka mata dan mengetahui keberadaannya. Dia melangkah menuju ke rumah temannya yang ada di daerah itu. Setelah masuk ke dalam rumah temannya,dia pun mulai memberondongkan berbagai pertanyaan tentang orang bernama Jin Hi.

“Oh..Jin Hi ! maksudmu Lee Jin Hi kan ? Ya..aku mengenalnya !.dia adalah orang yang paling penting bagi Changmin.tapi setahun lalu dia meninggal karena penyakit yang dideritanya.Saat itu Changmin sangat sedih dan kudengar bahwa Changmin sangat mencintai gadis itu.memangnya ada apa Yoo Eun ?” jawab temannya itu dengan sedikit rasa penasaran

“Yoona ah,apa kau punya foto gadis yang bernama Jin Hi itu ?” Yoo Eun menatap Yoona dengan tatapan sangat penasaran.

“Owh..ada ! sebentar aku ambilkan fotonya!” Yoona beranjak dari tempatnya dan menuju kamarnya. Beberapa saat kemudian dia kembali dengan selembar kertas dan memberikannya pada Yoo Eun.Mata Yoo Eun terbelalak menatap foto itu.Wajah gadis itu sangat mirip dengan wajahnya.Perasaannya hancur seketika jika dia ingat bahwa Changmin sangat mencintai gadis yang ada dalam foto itu.

Setelah itu,dia beranjak pergi dari rumah Yoona. Hatinya sangat sakit dan otaknya penuh dengan pertanyaan akan sikap Changmin yang sangat perhatian padanya selama ini.

“Changmin ah..apa semua sikap manismu padaku selama ini dikarenakan gadis itu ? Apa karena aku memiliki wajah yang sangat mirip dengan Jin Hi ? orang yang sangat kau cintai sampai sekarang. Jika itu benar,lebih baik aku menyerah saja atas perasaan ini”

Tetes demi tetes air mata telah membasahi pipi Yoo Eun.Dia melangkah sambil menangis menahan rasa sakit di hatinya. Kini dia tiba di depan rumah Changmin. Tampak sepi dan sepertinya Changmin belum pulang. Diletakkannya kotak makanan yang ia bawa tadi di depan rumah Changmin.setelah itu dia berlari menangis menuju rumahnnya.

Beberapa saat setelah Yoo Eun pergi,Changmin tiba di rumahnya.Dia melihat kotak makanan besar yang dibungkus rapi tergeletak di depan rumahnya.Dibawanya masuk kotak itu,setelah melepas bootnya dia mengambil handphonenya dan menekan beberapa nomor.dan...

“Yoo Euni,apa kau sudah siap ? aku akan ke rumahmu sekarang !” Tanya Changmin pada gadis yang ada diseberang sana.

“Mianhae..aku sedang sakit sekarang !! aku tak bisa pergi sekarang !” Jawab Gadis di seberang

“Sakit ? apakah parah ?” Tanya Changmin penuh khawatir

“Aniyo! hanya Flu saja...mungkin hingga kencan terakhir,aku tak bisa bersamamu.mianhae !”

“Padahal besok kan kencan terakhir kita ! Ya sudah,cepat sembuh !” Changmin langsung menutup teleponnya.

Dibukanya kotak makanan yang dia bawa tadi. Di dalamnya ada sebuah lembaran kertas bertuliskan “ Changmin ah..makanlah yang banyak ya !^^”.Changmin tersenyum namun ada rasa penasaran akan siapa yang memberinya makanan itu. Dimakannya makanan kotak itu,hingga habis tak bersisa.

3 hari sudah Changmin tak bertemu Yoo Eun. Tiba-tiba rasa rindu menyeruak di dalam hati Changmin akan sosok gadis yang bersamanya selama 2 minggu ini. Dia berusaha menelpon gadis itu,namun tak satu pun telponnya diangkat. Dia mengirimkan banyak pesan untuk Yoo Eun,namun tak satupun balasan ia terima. Suatu hari,secara tiba-tiba gadis itu datang ke rumah Changmin pagi-pagi dengan membawa sebuah bungkusan ditangannya. Gadis itu tampak sedih dan sedikit membuat Changmin bingung akan sikap gadis itu.

“Kau kemana saja ? apa masih sakit ?” Tanya changmin yang dibalas dengan gelengan pelan kepala Yoo Eun
“ Changmin ah..aku hanya ingin mengembalikan jaketmu dan ingin mengucapkan selamat tinggal padamu.karena malam ini aku akan pergi ke Jepang. Aku ingin melanjutkan sekolah disana.” Kata Yoo Eun sambil menahan tangisnya
“Yoo Euni,apa yang kau katakan ? bukankah kau dulu tak ingin pindah ke Jepang ?” Tanya Changmin
“Aku berubah pikiran.Hiduplah dengan tenang dan...semoga kau bahagia selalu ! karena wanita yang kau benci tak akan ada dihadapanmu lagi.Selamat tinggal !” Yoo Eun berbalik dan melangkah cepat meninggalkan Changmin tanpa menghiraukan panggilan Changmin.Dia melangkah sambil menangis.

Dengan langkah gontai,Changmin masuk ke kamarnya.Dihempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Pikirannya terus berputar mengingat apa yang baru saja dikatakan Yoo Eun padanya. Namun rasa kantuk telah mengalahkannya

Beberapa saat kemudian,Changmin melangkah menyusuri kebun bunga yang di penuhi oleh Mugunghwa dimana-mana.setelah cukup lama berjalan,dia menemukan sesosok gadis berbaju dress putih dan berambut panjang terurai duduk disebuah kursi panjang. Gadis itu berdiri dan berbalik menatap Changmin.Betapa terkejutnya Changmin saat ini, di depannya kini tengah berdiri sosok Jin Hi yang selama ini dia rindukan sedang tersenyum padanya. Dia berlari dan memeluk Jin Hi.

“Jin Hi ah..aku merindukanmu !” Changmin mempererat pelukannya pada Jin Hi
“Changmin ah...aku tak bisa bernafas ! lepaskan aku...” Pinta Jin Hi

Changmin melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah gadis itu. Gadis itu duduk sembari menghela nafas dalam-dalam. Changmin pun tidur dipangkuan gadis itu. Gadis itu membelai rambut Changmin dan.....

“ Changmin ah...aku mendengar semua yang kau katakan padaku !”
“benarkah ?”
“Cintamu padaku benar-benar tulus tetapi cinta itu bukan milikku lagi” Kata Jin Hi yang membuat Changmin terbangun.
“ Apa maksudmu Jin Hi ah ?”
“Kau lihat..bunga Mugunghwa itu ! mereka tampak indah ketika mekar.mereka tak akan mati terserang virus ketika musim tumbuh tiba. Namun ketika lewat musim tumbuh,mereka akan menggugurkan dirinya.menunggu musim tumbuhnya datang lagi. Seperti cinta,Cinta itu akan datang di hati seseorang jika sudah waktunya kau mencintai orang itu.Perasaan suci yang tumbuh secara tiba-tiba.Jika cinta itu mati dan tak akan kembali,maka suatu saat cinta itu akan kembali tanpa kau ketahui darimana datangnya. Kau mencintai gadis itu bukan?” Kata Jin Hi dengan menyunggingkan senyumannya pada Changmin.

“Siapa ? Yoo Eun ? Tidak..aku hanya mencintaimu !” Jawab Changmin
“ Tidak....kau harus mengejar gadis itu sekarang !sebelum dia pergi untuk selamanya...dan jangan pernah kau mencintainya karena dia mirip denganku.aku mengetahui segalanya.Kau mencintainya dengan segala ketulusanmu.” Jin Hi berusaha meyakinkan Changmin yang masih tak percaya.

“Tapi..Jin Hi...”
“Pergilah ! Kejarlah dia Changmin ah...sebelum dia pergi meninggalkanmu !”

Changmin pun terbangun dari tidurnya. Dilihatnya jam dinding yang menunjukkan jam 7 malam. Dia mengingat apa yang dikatakan Jin Hi dalam mimpinya tadi. Dia bergegas turun dari tempat tidurnya dan mengambil kunci mobil.Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju bandara. Tiba-tiba di depannya ada papan perbaikan jalan.Dia segera menginjak rem mobilnya dan memutar balik mobilnya,mencari jalan lain menuju bandara. Beberapa menit kemudian dia sampai di bandara. Setelah memarkir mobilnya,dia keluar dari mobil dan berlari mencari sosok Yoo Eun dikerumunan banyak orang. Dia berharap takkan kehilangan cintanya untuk kedua kalinya. Cukup lama ia mencari,hingga akhirnya dia menemukan gadis berambut panjang dan membawa koper sedang menatap ke belakang sebelum masuk ke pesawat. Changmin berlari sekuat enaga menghampiri gadis itu yang sudah mulai melangkahkan kakinya. Ditariknya tangan gadis itu dan dilekatkan bibirnya pada bibir gadis itu sambil terus mendekap gadis itu.Gadis itu terbelalak menerima perlakuan Changmin. Perlahan Changmin melepaskan bibirnya dan menatap gadis itu,lalu memeluknya kembali.

“ Jangan pergi ! Jangan tinggalkan aku Yoo Eun...!” Kata Changmin memburu nafas sambil terus memeluk Yoo Eun

“ Aku harus pergi sekarang ! Lepaskan aku Changmin ah!” Pinta Yoo Eun denga sedikit memaksa
“Saranghaeyo Yoo Eun!”Bisik Changmin lembut ditelinga Yoo Eun.Changmin melepaskan pelukannya dan menatap Yoo Eun.

“Aku benar-benar mencintaimu ! Kau yang terakhir untukku,jangan tinggalkan aku !.Walau aku sangat mencintai Jin Hi,tapi kau sangat berarti bagiku saat ini.Hanya kau yang dapat membuatku merasakan kebahagiaan.Aku mencintaimu sebagai Yoo Eun bukan sebagai Jin Hi ! Kumohon jangan pergi” Changmin menangis dihadapan Yoo Eun. Gadis itu hanya bisa memandang Changmin dengan tatapan tak percaya akan apa yang dia dengar tadi,lalu...

“Aku tak akan pergi ! Aku tak bisa meninggalkanmu Changmin ah..sedari tadi aku menunggumu tapi kau tak datang.jadi aku berniat untuk meninggalkanmu.Tapi aku senang,kini kau sudah ada dihadapanku.” Yoo Eun tersenyum pada Changmin dan Changmin membalasnya dengan kecupan di pipi kanan gadis itu.

“Ya !! Sudahlah..kau hanya membuatku malu sedari tadi!” Kata Yoo Eun dengan wajah yang merah.
“Biarkan saja! Kau sudah menjadi milikku sekarang ! oh iya masakanmu enak sekali.kapan-kapan aku mau lagi” Jawab Changmin dengan sedikit tersenyum nakal dan menarik tangan Yoo Eun.

“ Ya !! Kau ? bagaimana kau tahu kalau itu dariku? “ Tanya Yoo Eun

“Dari tulisanmu yang jelek itu! Sudahlah ayo pulang” Jawab Changmin singkat


Dua orang berbaju putih sedang memanjatkan doa di depan sebuah nisan pagi itu.setelah cukup lama,merekan membuka kedua mata dan....

“Jin Hi ah...aku sudah mendapatkan cintaku sekarang. Kau pasti bahagia disana.Tapi aku tak akan pernah melupakanmu.terima kasih atas segalanya.” Ucap Changmin

“Jin Hi ah...terima kasih kau telah memberikan pria ini untukk. Aku berjanji akan menjaga pria ini untukmu selamanya.walaupun tulangku harus hancur.Terima kasih! Tenanglah kau disana!” Kata Yoo Eun sambil menyunggingkan senyumannya.

Changmin berdiri, “ Jagya..kkaja!” ajak Changmin
“ne!” Jawab Yoo Eun singkat seraya berdiri dan meninggalkan nisan itu.



Cinta itu bisa mati.....
Mati untuk selamanya jika orang yang kau cintai...
Meninggalkanmu untuk selamanya...
Namun Cinta itu akan kembali dengan sosok yang lain dihatimu...
Seiring dengan berjalannya waktu...
Dan ketika cinta itu kembali padamu...
Maka jagalah cinta itu selamanya..
Dan jangan pernah kau lepaskan lagi...





















The end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar